PGI Melaksanakan Kegiatan Aksi Nyata Revolusi Mental melalui Camp Alpha
July 29, 2024 2024-07-29 9:59PGI Melaksanakan Kegiatan Aksi Nyata Revolusi Mental melalui Camp Alpha
PGI Melaksanakan Kegiatan Aksi Nyata Revolusi Mental melalui Camp Alpha
2024 di Salatiga dalam Kerja Sama dengan Kemenko PMK
Juni 2024, 142 remaja dan pendamping dari 20 sinode dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah/Sinode Am Gereja-Gereja (PGIW-SAG) berkumpul di Salatiga, Jawa Tengah, untuk mengikuti Perkemahan Remaja ALPHA Camp 2024.
Aktivitas dengan tema “Menjadi Generasi ALPHA” ini merupakan bukti kolaborasi PGI dengan Kemenko PMK dalam melakukan Revolusi Mental secara nyata.
Kegiatan ini mendorong remaja dan pendamping untuk mengembangkan nilai dan karakter seperti antusias (atentif), aktif (aktif), kuat (berdaya), harmonis (harmonis), dan autentik.
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) mengadakan berbagai aktivitas untuk menyambut hari pertama para peserta dan pendamping.
UKSW memiliki beberapa sesi yang menarik yang disampaikan oleh para dosennya.
Selain itu, para peserta ALPHA Camp juga ikut serta dalam Gelar Inovasi Nusantara UKSW. Di sana, mereka dapat melihat berbagai hasil inovasi dari siswa dan guru UKSW.
Dalam sesi pertama Talkshow dengan Generasi ALPHA, Pdt. Gomar Gultom, Ketum PGI, menjelaskan tentang apa itu PGI dan siapa saja yang tergabung di dalamnya.
Melkianus Kebos, seorang Analis Kebijakan Ahli Madya dan Asisten Deputi Kedeputian Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, juga menjelaskan peran Kemenko PMK dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental. Salah satu tujuan resultadosemponto.com dari gerakan ini adalah untuk mendorong individu dan kelompok masyarakat untuk mengambil tindakan nyata untuk mendukung perubahan cara pikir, cara kerja, dan cara hidup. Gerakan ini mengacu pada nilai strategis Revolusi Mental, yaitu Etos.
Pada sesi kedua, dengan tema “Aku dan Potensi Diriku”, yang disampaikan oleh dosen UKS Dewita Karema Sarajar dan Sampoerno, para peserta diajak untuk lebih mengenal diri mereka sendiri dan potensi yang dimiliki setiap orang.
Selanjutnya, Pdt. Gunawan Yuli Agung Suprabowo berbicara tentang Mendampingi Remaja di Era Digital.
Selain itu, para peserta mengikuti sesi kelas minat dan bakat. Pada akhir sesi, masing-masing peserta dibagi menjadi kelompok berdasarkan tema yang mereka sukai, seperti seni musik dan suara, seni teater, seni tari, dan seni multimedia. Pada akhir sesi, masing-masing kelompok diberikan tugas yang akan ditampilkan pada acara ibadah kreatif bersama dengan teman-teman dari Departemen Kampus UKSW.
Sementara itu, para pendamping mengambil bagian dalam seminar yang berjudul Implementasi Disiplin Positif dalam Pembinaan Remaja, yang
diberikan oleh Rosiana Purnomo, Kepala Biro Pemuda dan Remaja PGI (BPR), dan Sampoerno, Dosen UKSW. Budhi Kristianto juga memberikan sesi tentang Memanfaatkan Teknologi untuk Pelayanan Remaja.
Sesi terakhir yang diberikan kepada para peserta adalah Bermain asyik dengan AI. Prof. Hindriyanto Dwi Purnomo mengajari para remaja tentang AI dan cara menggunakannya.
Di daerah kaki gunung merbabu yang sempat terbakar, juga dilakukan penanaman bibit pohon. Dibantu oleh Yayasan Djarum, 400 bibit ditanam.
Para peserta turun secara langsung ambil bagian dalam proses penanaman bibit pohon. Setiap anak menerima satu bibit pohon untuk ditanam di tempat yang telah ditetapkan.